Selasa, 29 Maret 2016

syi'ir limo pusoko dan artinya


peninggalan para wali (walisongo) yang menerapkan kehidupan dan ajaran Islam di tanah jawa sangatlah banyak.
Walisongo mengajarkan sejatining Islam atau Islam yang sejati(islam seutuhnya). Yang menjadikan umat manusia berakhlaq, berbudi pekerti dan berbudaya.
salah satu Peninggalan para wali yang turun temurun adalah syi'ir/tembang, yang biasanya di masyarakat jawa di kumandangkan menjelang shallat sehabis adzan.(sambil menunggu jama'ah) sebagaimana syi'ir limo pusoko. Ini adalah bentuk doa yang dituangkan dalam syi'ir/tembang.
Syiir limo pusoko yang leboh pouler di tahun 1950 sampai 1970an di pulau jawa.
 di langgar(mushola) dan masjid sering terdengar di kumandangkan sehabis adzan (sambil menunggu jamaah).

berikut syi'ir limo pusoko dan artinya



"Kulo gadah aji – aji limo Kangge nyurup geni neroko"
Saya memiliki lima pusaka Untuk memadamkan api neraka

"Kangge mbuka lawange suwargo Lan nyengkalani siksane Alloh"
Untuk membuka pintu surga Dan menolak siksanya Allah

"Aji – aji limo wujud manungso Linuwih ilmu sumber tulodo"
Pusaka lima berwujud manusia,
Puncaknya ilmu (dan) sumber teladan

"Tindak lakune adoh ing olo Manah niate tansah waskito"
Tingkah dan perilakunya jauh dari kesalahan Hati dan akalnya selalu lurus

"Kanjeng Muhammad Rosulillah, Sayyidatun Nisa Siti Fatimah, Sayyidina Ali karromallohu wajhah, Putro kekalih Hasan lan Husain"
Nabi Muhammad Rasulillah, Sayyidatunnisa Siti Fathimah, Sayyidina Ali karramallahu wajhah, Dan kedua putranya Hasan dan Husain

"Sinten kemawon kang nyolawati Kanjeng Nabi tansah nyafa’ati Marang limone yen nrisnani Gusti Alloh bakal ngridhani"
Siapa saja yang suka bershalawat Baginda Nabi saw akan memberikan safa’atnya Untuk siapa saja yang mencintai mereka Allah akan selalu meridhainya

"Poro malaikat podo sholawat Bumi lan langit sedoyo khidmat"
Para malaikat semua bershalawat Bumi dan langit semua berkhidmat

"Jiwo limo kinasih Alloh Jiwo limo satruning doso"
Jiwa lima kekasih Allah jiwa lima tidak pernah melakukan dosa (bermaksiat)"Nadyan

"ibadah sak umur-umur Amal sodakoh ra keno diukur"
Meski ibadah selama hidupnya Sedekah sebanyak-banyaknya

"Marang limone yen ora akur Neroko panggone bakale njegur"
(Tapi) jika Kepada kelima (manusia suci) itu (memusuhi) Nerakalah tempat yang akan dimasukinya

"Mboten bakal ketrimo sholate Yen mboten maos sholawate"
Tidak akan diterima sholatnya Jika tidak membaca sholawat (kepada Nabi Muhammad dan keluarganya)

"Imam Syafi’I ngendikaake Niki bukti anunge drajate "
Imam syafi’i pernah mengingatkan (tentang keutamaan Ahlul Bayt) Ini adalah bukti keagungan derajatnya (di sisi Allah swt)


KLIK DISINI untuk link video syi'ir limo pusoko

share bila bermanfaat

Selasa, 22 Maret 2016

Eling pati (ingat mati) dan artinya

kita tahu bahwa semua makhluk hidup yang bernyawa akan mati, sebagaimana janji Allah yang menjajikan akan kematian.
sadarkah kita bahwa kehidupan ini singkat? dan kematian terlalu dekat. mari kita saling mengingatkan supaya tidak terjerumus nafsu nafsu duniawi yang bersifat sementara.

kanjeng nabi dawuh " golek'o dunyomu sak'akehe koyo koyo siro bakal urip saklawase, ngamal ibadah'o sak'akehe koyo koyo siro arep mati sesok"
artinya
baginda rasul berkata " carilah duniamu sebanyak banyaknya, seolah kamu akan hidup selamanya, beramal ibadahlah sebanyak banyaknya seolah kamu akan mati besok"

sadarkah qita, bahawa qita lebih sibuk dengan duniawi hingga terkadang lupa akan amalan ibadah??
Mari kita renungkan berdama..

saya akan mencoba untuk membuat ingat dan lebih ingat akan amalan ibadah dengan syi'ir Eling pati/ingat kematian.
mudah mudahan syi'ir ini bisa membuat saya dan saudarku sekalian sadar akan tak lamanya di dunia...


ELING PATI (INGAT KEMATIAN) DAN ARTINYA

"poro sederek kulo"
wahai para saudaraku

"jaler estri enom tuo"
laki laki perempuan tua muda

"mumpung iseh neng alam ndunyo"
selagi masih hidup di alam dunia

"saben wektu podho elingo:
setiap waktu ingatlah (sholatlah)

"elingono yen ono janji"
ingatlah bahwa ada janji

"janjine kang bakal mati"
janji kematian yang pasti

"janjine kang moho kuoso"
janjinya yang maha kuasa

"yen wis teko bakal lungo"
bila datanh akan pergi(kehidupan pasti mati)

"dianggoni pakaian putih"
di pakaikan pakain putih(kain kafan)

"yen wis mangkat ora biso mulih"
bila sudah berangkat tak bisa pilang

"umahe ora ono lawange"
rumahnya tidak ada pintunya

"turu dhewe ora ono koncone"
tidur sendiri tidak ada temanya

"nyawane uwis ilang"
nyawanya sudah hilang

"ragane kecemplung jurang"
raganya masuk jurang(di kubur)

"ditutupi anjang anjang"
ditutup dengan papan

" di urug disiram kembang"
di kubur disirami kembang

"sworo tangis koyo tembang"
suwara tangis sepeti tembang

"mertandakhe imane kurang"
menandakan imanya kurang



link video KLIK DISINI


Share bila bermanfaat

Senin, 21 Maret 2016

tombo ati dan artinya

Raden maulana makdum ibrahim atau lebih di kenal "Sunan bonang" cucu terakhir dari Maharaja Majapahit ini membawa nuansa dzikir dalam gamelan. beliau di besarkan di lingkungan pesantren.

pada cerita, rombongan santri melewati hutan jati di kawasan Tuban. dalam perjalananya di hadang kawanan perampok. seketika kawanan perampok memaksa pemimpin rombongan tersebut untuk menyerahkan harta benda yang mereka bawa.


“Kami membawa gamelan bukan harta benda yang kisanak inginkan” tutur pria pemimpin rombongan santri yang bersurban dan berjubah.

“dari penampilan Kalian bukan wiyaga(pemain gamelan), kalo memang kalian wiyaga coba mainkan gamelan yang kalian bawa. Kami tidak segan segan menghabisi kalian jika kalian membohongi kami” jawab Kebondanu sikepala perampok dengan kebringasanya.


Rombonganpun menuruti perintah kebondanu, dan Sang pemimpin rombongan melantunkan suluk dalam macapat yang berisi pesan tasawuf dengan merdu. Suluk itu berisi pesan tasawuf. hingga Suluk tersebut mampu menggetarkan hati kawanan perampok tak terkecuali kebondanu. Kaki kaki para kawanan perampok seketika lemas, hingga ambruk tiada daya. 

“Ampun!!! Ampun...Hentikan suluk macopat kalian!” ucap kebondanu dengan nada menyedihkan

alunan gamelan masih dimainkan. 

“Tidak ada yang salah dengan suluk ini. dalam hidup kisanak mungkin terlalu banyak niat buruk,” jawab sang pimpinan santri itu dengan nada lemah lembut dan tenang. 


"kami menyerah….kami akan menuruti perintah kisanak,” ucap Kebondanu dengan keadaan badan tergelosor di tanah.

alunan gamelanpun dihentikan.

 Dengan keadaan yang tak berdaya kebondanu bertekuk lutut dan merunduk lalu meminta pemimpin rombongan santri tersebu untuk membimbing hidup dalam jalan kebenaran.
dari situ Kebondanu menjadi murid santri sunan bonang yang taat.

dalam penyebaran ajaran islam di tanah jawa beliau lebih sering berpindah tempat. jadi tak heran jika murid murid beliau tersebar di berbagai wilayah.

salah satu suluk yang mengandung pesan tasawuf karya beliau adalah Tombo ati.
berikut tombo ati dan artinya karya sunan bonang

Tombo ati iku limo perkarane
Obat hati ada lima perkaranya.

Kaping pisan moco Quran lan maknane
yang Pertama baca Quran dengan maknanya.

Kaping pindo sholat wengi lakonono
yanh Kedua, shalat malam dirikanlah

Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
yang Ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh.

Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
yang Keempat perbanyaklah berpuasa.

Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
yang Kelima, dzikir malam perbanyaklah.

Salah sawijine sopo bisa anglakoni
Salah satunya siapa bisa menjalani.

Mugi-mugi gusti Allah nyembadani
moga moga gusti Allah mencukupi


cuplikan video tombo ati KLIK DISINI

sekian dan terimakasih

Share bila bermanfaat


Kamis, 17 Maret 2016

Arti syi'ir tanpo weton

"Syi''ir Tanpo Waton"  sebagian orang meyakini tembang tersebut ciptaan dan dilantunkan mbah Gus Dur (Abdul rachman wahid). ternyata KH Mohammad Nizam As-shofa, pengayom pondok pesantren Ahlus-Shofa Wal-Wafa tepatnya beralamat Desa Simoketawang.
Kecamatan Wonoayu.
Sidoarjo.
mempunyai beberapa bukti bahwa tembang tersebut adalah karya beliau.
tak perduli karya siapa/siapa, yang terpenting kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari tembang syi'ir tanpo weton beriku.

#SYI'IR TANPO WETON  DAN ARTINYA

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran
(aku memulai melantunkan syi’ir)

Kelawan muji maring Pengeran
(dengan memuji kepada Tuhan)


Kang paring rohmat lan kenikmatan
(yang memberi rohmat dan kenikmatan)


Rino wengine tanpo pitungan
(siang dan malamnya tanpa terhitung)


Duh bolo konco priyo wanito
(wahai para teman pria dan wanita)


Ojo mung ngaji syareat bloko
(jangan hanya belajar syari’at saja)


Gur pinter ndongeng nulis lan moco
(hanya pandai bicara, nulis dan baca)

Tembe mburine bakal sengsoro
(esok harinya akan sengsara)


Akeh kang apal Qur’an Haditse
(banyak yang hafal Qur’an dan Hadits)


Seneng ngafirke marang liyane
(senang mengkafirkan kepada orang lain)


Kafire dhewe gak digatekke
(kafirnya sendiri tak dihiraukan)


Yen isih kotor ati akale
(jika masih kotor hati dan akalnya)


Gampang kabujuk nafsu angkoro
(gampang terbujuk nafsu angkara)


Ing pepaese gebyare ndunyo
(dalam hiasan gemerlapnya dunia)


Iri lan meri sugihe tonggo
(iri dan dengki kekayaan tetangga)


Mulo atine peteng lan nisto
(maka hatinya gelap dan nista)


Ayo sedulur jo nglaleake
(ayo saudara jangan melupakan)


Wajibe ngaji sak pranatane
(wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)


Nggo ngandelake iman tauhide
(untuk mempertebal iman tauhidnya)


Baguse sangu mulyo matine
(bagusnya bekal mulia matinya)


Kang aran sholeh bagus atine
(Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)


Kerono mapan seri ngelmune
(karena mapan lengkap ilmunya)


Laku thoriqot lan ma’rifate
(menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)


 Ugo haqiqot manjing rasane
(juga hakikat meresap rasanya)


Al'Qur’an qodim wahyu minulyo
(Al QurA’an qodim wahyu mulia)


Tanpo tinulis biso diwoco
(tanpa ditulis bisa dibaca)


Iku wejangan guru waskito
(itulah petuah guru mumpuni)


Den tancepake ing jero dodo
(ditancapkan di dalam dada)



Kumantil ati lan pikiran
(menempel di hati dan pikiran)


Mrasuk ing badan kabeh jeroan
(merasuk dalam badan dan seluruh hati)


Mu’jizat Rosul dadi pedoman
(mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)


Minongko dalan manjinge iman
(sebagai sarana jalan masuknya iman)


Kelawan Alloh Kang Moho Suci
(Kepada Alloh Yang Maha Suci)


Kudu rangkulan rino lan wengi
(harus mendekatkan diri siang dan malam)


Ditirakati diriyadohi
(diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)


Dzikir lan suluk jo nganti lali
(dzikir dan suluk jangan sampai lupa)


Uripe ayem rumongso aman
(hidupnya tentram merasa aman)


Dununge roso tondo yen iman
(mantabnya rasa tandanya beriman)


Sabar narimo najan pas-pasan
(sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)


Kabeh tinakdir saking Pengeran
(semua itu adalah takdir dari Tuhan)


Kelawan konco dulur lan tonggo
(terhadap teman, saudara dan tetangga)


Kang podho rukun ojo dursilo
(yang rukunlah jangan bertengkar)


Iku sunahe Rosul kang mulyo
(itu sunnahnya Rosul yang mulia)


Nabi Muhammad panutan kito
(Nabi Muhammad tauladan kita)


Ayo nglakoni sakabehane
(ayo jalankan semuanya)


Alloh kang bakal ngangkat drajate
(Allah yang akan mengangkat derajatnya)


Senajan asor toto dhohire
(Walaupun rendah tampilan dhohirnya)


Ananging mulyo maqom drajate
(namun mulia maqam derajatnyadi sisi Allah)


Lamun palastro ing pungkasane
(ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)


Ora kesasar roh lan sukmane
(tidak tersesat roh dan sukmanya)


Den gadang Alloh swargo manggone
(dirindukan Allah surga tempatnya)


Utuh mayite ugo ulese
(utuh jasadnya juga kain kafannya)


Share bila bermanfaat

Selasa, 15 Maret 2016

Arti dan makna lagu lir-ilir


tembang Lir-ilir adalah tembang dolanan (bermain) anank-anak kecil dari zaman dulu. dan menurut  cerita tembang tersebut adalah karya kanjeng Sunan Bonang, ada juga yang berpendapat tembang tersebut karya kanjeng sunan kalijaga (kebenaran milik Allah). Tembang tersebut mengandun falsafah agama yang sangat dalam, yang memberi penerangan kepada  masyarakat tanah jawa pada kala itu

berikut makna tembang tersebut


"Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir"
Bangunlah, bangunlahTanaman sudah bersemi.
Sebagai umat Islam kita harus bangun.
Bangun dari keterpurukan, bangun dari
sifat malas untuk lebih memperkuat
iman kepadanya.
dalam qolbu di lambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi


"Tak ijo royo-royo tak senggo temanten
anyar"
menghijau bagai pengantin baru.
bersemi dan menghijau. Tergantung
kepada kita, tetap tidur dan
membiarkan tanaman iman kita mati atau
bangun dan berjuang untuk
merawat tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru.


"Cah angon-cah angon penekno blimbing
kuwi"
anak gembala-anak gembala panjatlah
(pohon) belimbing itu.
disebut anak gembala karena Alloh berikan sesuatu untuk digembalakan(di jaga) yaitu hati. Bisakah kita
menggembalakan hati dari segala hawa nafsu yang begitu berat? anak gembala diminta memanjat pohon belimbing (seperti bintang). Buah belimbing menggambarkan lima rukun Islam.


"Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh
dodotiro"
walau licin panjatlah
untuk membasuh Pakaianmu.
meskipun sangat berat kita harus
tetap memanjat pohon belimbing tersebut.
dalam arti sekuat tenaga kita wajib berusaha menjalankan Rukun Islam meski besar godaannya. untuk membersihkan pakaian kita
Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian
taqwa kita.


"Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir"
pakaianmu robek di
bagian samping.
Sebagai manusia biasa pasti tidak lepas dari kesalahan(robek)


"Dondomono jlumatono kanggo sebo
mengko sore"
Jahitlah, benahilah untuk menyambut nanti
sore.
untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki kesalahan
dan membenahinya agar kelak kita sudah
siap ketika dipanggil menghadapNya


"Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako surak iyo"
Mumpung terang rembulan, mumpung
banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya.
Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas
selagi masih sehat (terangnya bulan) dan masih
mempunyai banyak waktu luang.
dan jika
ada yang mengingatkan maka jawablah iya.



berikut  salah satu pictur clip videonya
 KLIK DISINI

sekian dari saya
share bila bermanfaat


Minggu, 13 Maret 2016

kidung wahyu kolosebo


Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro
Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro.
Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubeda
Hinggo pupusing jaman

Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko
Maper hardening ponco, saben ulesing netro
Linambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan
Sang Hyang Jati Pengeran

Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Tumuju dateng gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi
Manunggaling kawulo gusti, krenteg ati bakal dumadi
Mukti ingsun tanpo piranti

Sumebyar ing sukmo madu sarining perwito,
Maneko warno prodo, mbangun projo sampurno
Sengkolo tido mukso, kolobendu nyoto sirno
Tyasing roso mardiko.

Mugiyo den sedyo pusoko Kalimosodo,
Yekti dadi mustiko, sajeroning jiwo rogo,
Bejo mulyo waskito, digdoyo bowo leksono
Byar manjing sigro-sigro.

Ampuh sepuh utuh, tan keno iso paneluh
Gagah bungah sumringah, ndadar ing wayah-wayah.
Satriyo toto sembodo, Wirotomo katon sewu kartiko
Kataman wahyu Kolosebo

Memuji ingsun kanthi suwito linuhung
Segoro gando arum, suh rep dupo kumelun
ginulah niat ingsun, hangidung sabdo kang luhur
Titahing Sang Hyang Agung

Rembesing tresno, tondo luhing netro roso
Roso rasaning ati, kadyo tirto kang suci
Kawistoro jopo montro, kondang dadi pepadang
Palilahing Sang Hyang Wenang

Nowo dewo jawoto, tali santiko bawono.
Prasido sidhikoro, ing sasono asmoroloyo.
Srinalendro Kolosebo, winisudo ing gegono
Datan gingsir sewu warso.

berikut videonya

KLIK DISINI

share bila artikel ini bermanfaat

Arti kidung rumekso ing wengi


putra adipati tuban (arya wilatikta) raden said atau yang di kenal Sunan kalijaga. beliau begitu melekat di masyarakat jawa karna kearifan dan budi pekerti luhur. beliau menyebarkan ajaran islam tanpa membuang adat dan budaya lokal. dengan kemampuanya beliau mendekati dan merangkul masyarakat dalam menyebarkan ajaran islam. beliau menuangkan ajaran islam dengan budaya dan tradisi masyarakat jawa pada kala itu. satu di antaranya adalah budaya pewayangan yang menjadi media penyebaran ajaran islam. dengan wayang dimana didalamnya terdapat alunan kidung yang terdapat makna tertentu. salah satu kidung karya sunan kalijaga adalah kidung rumekso ing wengi.


berikut kidung rumekso ing wengi karya sunan kalijaga

"Ana kidung rumekso ing wengi"
Ada kidung rumekso ing wengi

"Teguh hayu luputa ing lara"
Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua penyakit

"luputa bilahi kabeh"
Terbebas dari segala petaka

"jim setan datan purun"
jin dan setanpun tidak mau

"paneluhan tan ana wani"
Segala jenis sihir tidak berani

"niwah panggawe ala"
Apalagi perbuatan jahat

"gunaning wong luput"
guna-guna tersingkir

"geni atemahan tirta"
Api menjadi air "

"maling adoh tan ana ngarah ing mami"
Pencuripun menjauh dariku

"guna duduk pan sirno"
 Segala bahaya akan lenyap

"Sakehing lara pan samya bali"
Semua penyakit pulang ketempat asalnya

 "Sakeh ngama pan sami mirudo Welas asih pandulune"
Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih

"Sakehing braja luput Kadi kapuk tibaning wesi"
Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi

"Sakehing wisa tawa"
Segenap racun menjadi tawar

 "Sato galak tutut"
Binatang buas menjadi jinak

"Kayu aeng lemah sangar"
Pohon ajaib, tanah angker

 "Songing landhak guwaning  Wong lemah miring"
lubang landak, gua orang, tanah miring"

"Myang pakiponing merak"
Dan sarang merak

 "Pagupakaning warak sakalir"
Kandangnya semua badak

 "Nadyan arca myang segara asat"
Meski batu dan laut mengering

"Temahan rahayu kabeh"
Pada akhirnya semua slamat

 "Apan sarira ayu Ingideran kang widadari"
Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari

 "Rineksa malaekat Lan sagung pra rasul Pinayungan ing Hyang Suksma"
yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan

 "Ati Adam utekku baginda Esis"
Hatiku Adam dan otakku nabi Sis"

"Pangucapku ya Musa"
Ucapanku adalah nabi Musa

"Napasku nabi Ngisa linuwih"
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia

"Nabi Yakup pamiryarsaningwang"
Nabi Yakup pendenganranku


"Dawud suwaraku"
Nabi Daud menjadi suaraku

"mangke Nabi brahim nyawaku"
Nabi Ibrahim sebagai nyawaku

"Nabi Sleman kasekten mami"
Nabi sulaiman menjadi kesaktianku

"Nabi Yusuf rupeng wang"
Nabi Yusuf menjadi rupaku

 "Edris ing rambotku"
Nabi Idris menjadi rambutku

 "Baginda Ngali kuliting wang"
Ali sebagai kulitku

"Abu bakar getih"
Abubakar darahku

"daging Ngumar singgih"
dan Umar dagingku

"Balung baginda ngusman"
Sedangkan Usman sebagai tulangku

"Sumsumingsun Patimah linuwih"
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia

 "Siti aminah bayuning angga"
Siti aminah sebagai kekuatan badanku

"Ayup ing ususku mangke"
Nanti nabi Ayub ada didalam ususku

"Nabi Nuh ing jejantung"
Nabi Nuh didalam jantungku

"Nabi Yunus ing otot mami"
Nabi Yunus didalam otakku

"Netraku ya Muhamad"
Mataku ialah Nabi Muhamad

"Pamuluku Rasul Pinayungan Adam Kawa"
Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa

"Sampun pepak sakathahe para nabi"
Maka lengkaplah semua para rasul

"Dadya sarira tunggal"
yang menjadi satu badan


berikut salah satu videonya
KLIK DISINI

 SHARE BILA ARTIKEL INI BERMANFAAT

 sekian dan terimakasih